Breaking News

Kisah Surau Tuo Pondok Pesantren Darul Ulum Padang Magek

 Kisah Surau Tuo (3)

PASANG SURUT MURID PONPES DARUL ULUM 



 

Padang Magek, Lenteraindonews.com -- Pada tahun 1942, dalam usia 25 tahun, Tuanku Salim Malin Kuning menetap dan menjadi Tuanku di Padang Magek, Tanah Datar, Sumatera Barat. Sejak itu pula, beliau  mulai mengajar berbagai ilmu agama di surau kaumnya yang ketika itu baru saja dibuat. Itulah yang dinamakan  Surau Baru yang kini menjadi bahagian dari Ponpes Darul Ulum.

 

Dalam sejarahnya, pasang surut jumlah murid di Surau Baru tetap saja terjadi. Semula di tahun 1942, murid di surau ini, hanya empat orang, dua di antaranya: Ungku Diar dari Nagari Aripan, Kabupaten Solok, Sumbar dan Ungku Abu Hanifah dari Teluk Kuantan, Riau.

 

Kemudian pada tahun 1950 pernah mencapai sekitar seratus orang. Pada masa itu Tuanku Salim Malin Kuning menamai perguruan / madrasah yang dipimpinnya dengan nama Darul Hafazah, yang berarti Kampung yang Berkah atau Kampung yang Diberkahi.

 

Dulunya di depan surau baru itu, tergantung papan putih dengan huruf Arab berwarna hijau berlapis merah kata kata: Madrasah Darul Hafazah. Itulah yang menandai bahwa sekolah ini ada.

 

Masa Bergolak PRRI murid kembali menciut. Tapi pada tahun 1965 kembali  ramai. Setelah Peristiwa G 30 S PKI 1965 murid Surau baru kembali berkurang. Tapi pada awal tahun 1970-an kembali mencapai ratusan orang. Pada tahun 1980 pernah menciut jadi  13 orang. Namun kemudian, tahun berikutnya kembali meningkat jadi puluhan orang.

 

Pada tahun 1987, Tuanku Salim Malin Kuning meninggal dunia. Pendidikan dilanjutkan oleh murid murid beliau yang sudah menjadi guru juga di Madrasah Darul Hafazah. Mereka antara lain: Tuanku Ali Nuddin, Tuanku Kakan, Tuanku Mahyudin, Tuanku M. Nur, Tuanku Iskandar dan Tuanku Anwar Sutan Marajo selaku komando terdepan.

 

Tuanku Anwar bersama-sama pemuka masyarakat Padang Magek yang antara lain untuk menyebut nama: Ramli Taher, Zainal Abidin dan Suhaili Yakkub, mencoba mengayuh biduk Surau Baru seperti yang dilaukan Tuanku Salim Malin Kuning. Tuanku Anwar dan Tuanku Iskandar mengganti Madrasah Darul Hafazah menjadi Pondok Pesantren Darul Ulum Padang Magek.

 

Pada tahun 1994 Tuanku Anwar yang mengajar di Pesantren Darul Ulum diperkuat oleh Tuanku Jakfar Imam Mudo bersama keluarga.  Sejak Tuanku Jakfar dan keluarga mengajar di Pondok Pesantren Darul Ulum, murid murid makin bertambah.

 

Sebelum kedatangan Tunku Jakfar Imam Mudo tiba. Pada 1993 Darul Ulum sudah dilindungi sebuah yayasan, yaitu Yayasan Pendidikan Pembina Umat, yang didirikan Buya Anwar Sutan Marajo, Ampera Salim, Ramli Taher dan Jamhur Datuk Cumano.

 

Beberapa tahun Buya Jakfar mengajar di Darul Ulum, yayasan diperkuat dengan kehadiran Syahyuti Abbas dan Marjohan. Semenjak Syahyuti Abbas dan Marjohan ikut mengurus, tempat belajar di Darul Ulum sudah punya bangunan baru. Proses belajar mengajar di Pesantren Darul Ulum, juga semakin lancar. (Aldi)