Breaking News

BRI RO Padang Renovasi SDN 14 Kampung Jambak, Dapatkan Dukungan Penuh dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang


Padang (Lenteraindonews.com)
-- BRI RO Padang  meresmikan renovasi gedung SDN 14 Kampuang Jambak Koto Tangah Padang, melalui program BRI Peduli “Ini Sekolahku”, Kamis (19/12/2024). Peresmian ini ditandai dengan pengguntingan pita yang dilakukan oleh Gusneldi, Regional Office Head BRI Padang didampingi Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang.

BRI Peduli adalah salah satu pilar sosial dari BRI yang fokus pada pembangunan berkelanjutan, dengan tujuan memberikan kontribusi kepada masyarakat, baik secara internal maupun eksternal. Program ini dijalankan di 18 wilayah kerja BRI di seluruh Indonesia dan telah mengimplementasikan berbagai inisiatif untuk meningkatkan kualitas hidup dan pendidikan masyarakat. Program BRI Peduli fokus pada empat pilar utama: sosial, lingkungan, ekonomi, hukum dan pilar tata kelola.



Gusni Warti Kepala SDN 14 Kampung Jambak, menyampaikan terima kasih atas bantuan sumber daya yang diberikan oleh pihak Bank Rakyat Indonesia (BRI). “Renovasi ini sangat berarti bagi kami. Fasilitas yang sebelumnya rusak, seperti WC yang tidak layak pakai, kini sudah diperbaiki. Kami juga mendapatkan bantuan untuk ruangan UKS, WC, dan perpustakaan yang sebelumnya tidak memadai. Selain itu, kami juga tidak memiliki kantor kepala sekolah dan ruang guru. Saat ini kami sudah memiliki ruang yang nyaman untuk bekerja dan mengajar,”ungkap Gusni.

Ia juga menambahkan bahwa plafon sekolah yang sebelumnya rusak parah kini telah diperbaiki .

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang Nurfitri menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap bantuan yang diberikan oleh pihak BRI. “Kami sangat berterima kasih kepada BRI RO Padang yang telah membantu pembangunan dan rekonstruksi SDN 14 Kampung Jambak. Ini adalah bantuan yang sangat dibutuhkan, karena masih banyak sekolah- sekolah lain yang membutuhkan bantuan dari pihak lain, dari badan lembaga yang bisa merenovasi gedung sekolah.

Ia juga menambahkan bahwa jika mengandalkan anggaran dari APBD, perbaikan gedung sekolah masih sangat terbatas. “Kami memang membutuhkan bantuan dari pihak lain, karena jika hanya mengandalkan APBD, disediakan sekolah tidak bisa tercukupi.(*)