BPBD Kota Padang Sigap Hadapi Isu Megathrust yang Viral di Media Sosial
(foto ilustrasi dari tangkapan layar) |
Padang, (LenteraIndoNews.com) – Menjawab kepanikan dan kegelisahan masyarakat Kota Padang terkait beredarnya isu Megathrust di media sosial, BPBD Kota Padang beserta OPD terkait melakukan pembahasan dan diskusi di Palanta Kota Padang di Jalan Ahmad Yani Padang. Kamis, (29-8-2024).
Kepala BPBD Kota Padang Hendri Zulviton menyampaikan sebanyak 150 orang hadir dalam pembahasan antisipasi bencana terdiri dari Ogranisasi Perangkat Daerah, TNI, Polri, Pegiat Kebencanaan dan para Jurnalis.
Penjabat (PJ) Sekretaris Daerah Kota Padang Yosefriawan dalam pembukaan diskusi menjelaskan poin sangat penting dalam menghadapi isu Megathrust adalah tidak satupun alat atau teknologi yang dapat memastikan lokasi dan kapan waktunya Megathrust akan terjadi, "Kita harus memperkuat pengetahuan antisipasi dalam menghadapi bencana. Diantaranya antisipasi sebelum terjadi maupun penanggulangan setelah bencana," ujarnya.
Apa Itu Megathrust :
Megatrust atau gempa yang sangat besar, yang terjadi jika salah satu lempeng tektonik Bumi terdorong ke bawah lempeng teknonik lainnya dan terjadi di zona subdiksi (zona pertemuan) antar dua lempeng bumi yang menghasilakan lipatan.
Padang sebagai kota yang pernah mengalami dahsyatnya gempa bumi tahun 2009 silam disusul dengan isu tsunami, tidak terlepas dari letak geografi dan lempengan bumi yang melewati kepulauan di Indonesia termasuk pesisir barat pantai Sumatera.
“Siklus Megathrust memang menjadi ancaman serius jika memang ada tentu dampaknya lebih besar, namun hingga kini BMKG belum bisa memprediksi secara pasti kapan gempa akan terjadi” ujar Suhaidi dari BMKG.
"Kami hanya bisa memprediksi potensi pada daerah-daerah tertentu, namun kapan gempa akan terjadi, itu masih di luar kemampuan kami," Suhaidi menambahkan.
Beliau juga menekankan bahwa Padang sebagai wilayah yang rawan bencana membutuhkan kerjasama yang kuat antara semua pihak dan elemen masyarakat untuk meminimalkan risiko dan meningkatkan kesiap siagaan.
Dengan adanya "Coffee Morning" ini, diharapkan dapat tercipta pemahaman yang lebih baik dan langkah-langkah strategis yang lebih terarah dalam menghadapi situasi darurat," tambahnya.
Beberapa poin penting antara lain perlu kerjasama yang kuat dan saling membagi informasi yang tidak terputus antara pemerintah dengan warga. Perlunya titik titik strategis di setiap kelurahan, kecamatan sebagai tempat berkumpul atau sebagai tempat bagi warga mendapatkan bantuan pasca bencana.
Diharqpkan agar warga jangan panik dan cemas mengenai Megathrust. “Segara mendownload Aplikasi terpercaya dari BMKG bernama Info BMKG." ujar Hendri Zulviton mengakhiri. (Aldi)