BLUE ECONOMY UNTUK PENGELOLAAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN
I Nyoman Radiarta, Kepala BRSDM memberikan sambutan pada ToT on the blue economy program 9 Februari 2023 (Foto: Ade Ruhyana) |
LenteraIndoNews, JAKARTA 10 FEBRUARI 2023 - Kementerian Kelautan dan Perikanan berkomitmen mendukung implementasi blue economy dalam mengelola sumber daya kelautan dan perikanan di Indonesia. Blue economy akan menjamin pembangunan yang dijalankan seimbang antara pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan secara ekologi dan sosial.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Riset dan Sumber daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) I Nyoman Radiarta pada seminar hybrid "Training on Trainers (ToT) on the Blue Economy Program", yang diselenggarakan BRSDM pada Kamis (9/2).
"Semua kegiatan pengelolaan kelautan perikanan harus berdasar ekologi", kata Nyoman. "keberlanjutan harus menjadi komandan dalam pembangunan kelautan dan perikanan", jelas Nyoman.
KKP telah menetapkan lima program prioritas untuk implementasi blue economy yakni penambahan luas kawasan konservasi laut, penangkapan ikan secara terukur berbasis kuota, pengembangan budidaya laut, pesisir dan darat yang ramah lingkungan, pengelolaan kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil serta pengelolaan sampah plastik di laut.
BRSDM melalui Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan (BBRSEKP) sebagai supporting pelaksanaan lima program prioritas KKP, gelar ToT ini untuk memberikan tambahan pengetahuan tentang blue economy dan bagaimana implementasi blue economy sektor kelautan perikanan.
Indonesia memiliki garis pantai sepanjang 54.716 km dan luas perairan lautnya sekitar 5,8 juta kilometer. Luasnya perairan laut Indonesia memberikan berkah potensi blue carbon Indonesia mencapai 3,4 giga ton (GT) atau 17% dari blue carbon dunia.
Blue carbon Indonesia tersebar dalam ekosistem mangrove, hutan bakau dan padang lamun. Pelestarian ekosistem ini akan memberikan manfaat penyerapan emisi karbon.
Indonesia melalui KKP berkomitmen memperluas kawasan konservasi laut sampai dengan 30% dari total kawasan perairan Indonesia. Andrew Hamflett, salah satu narasumber dalam acara ini mengapresiasi kebijakan indonesia memperluas kawasan konservasi laut.
Training on Trainers on the Blue Economy Program merupakan bentuk kerjasama KKP dengan Seychelles untuk memberikan pemahaman yang sama tentang blue economy dan implementasinya.
Kegiatan ini menghadirkan tiga narasumber dari NLA International-Blue Economy Solutions, yakni Ralph Chami, Jonathan Turner, dan Andrew Hamflett. Peserta hadir secara daring mencapai lebih dari 600 orang dan 100 orang secara luring. (Red)
(dikutip dari laman kkp.go.id)